< Luka 8 >

1 Gakapiteje genego a Yeshu bhashinkupita mwilambo na ijiji bhalipita lunguya Ngani ja Mmbone ja Upalume gwa Nnungu. Bhaajiganywa likumi limo na bhabhili bhala gubhalongenenabhonji.
Tidak lama kemudian, Yesus pergi berkeliling ke banyak kota dan desa untuk berkhotbah dan memberitakan Kabar Baik tentang kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya ikut bersama Dia.
2 Na kabhili bhanabhakongwe bhana bhashoshiywenje maoka na bhalamywenje ilwele na a Yeshu bhatendagalongana nabhonji. Bhene bhanganyabho pubhalinginji, a Malia Magidalena, bhashoshiywe maoka shabha,
Bersama mereka ada juga beberapa perempuan yang sudah disembuhkan Yesus dari berbagai penyakit dan dilepaskan dari roh-roh jahat. Di antaranya: Maria (yang berasal dari kampung Magdala dan yang sudah dilepaskan dari tujuh setan),
3 a Yowana akongobhabho a Kusha bhatumishi bhakulu bha nnyumba ja a Elode na a Shushana na bhananji bhowepe, bhene bhanabhakongwebho bhatendaga kwajangutilanga a Yeshu kwa mali gabhonji ashaayene.
Yohana istri Kuza (Kuza adalah kepala urusan istana Herodes), Susana, dan masih banyak lagi perempuan lain. Mereka semua sering membantu keperluan Yesus dan murid-murid-Nya dengan uang mereka sendiri.
4 Likundi likulungwa lya bhandunji lyashinkwaajiila a Yeshu kukoposhela ilambo na ilambo. Nabhalabho gubhaatanjilenje aluno lutango luno.
Ketika orang-orang dari berbagai kota terus berdatangan kepada Yesus dan jumlah mereka sudah banyak, Yesus menyampaikan kepada mereka perumpamaan ini,
5 “Nkupanda ashinkwenda miya mmbeju yakwe. Pamiyaga pala mmbeju ina ikugwilaga mumpanda, bhapita mpanda gwaalibhetenje na ijuni gwiilile.
“Pada suatu hari, seorang petani pergi menabur benih di ladang. Waktu dia menabur benih itu, sebagian jatuh di jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung sampai habis.
6 Ina gwiigwilile nnindandawe, ikameleje gwiiwile pabha pakakweteje mashi.
Sebagian jatuh di tanah berbatu-batu. Begitu tunasnya keluar, tunas itu segera layu karena lapisan tanah di situ kering.
7 Ina gwiigwilile mmibha. Mibha ila ikakuleje guitenjele.
Sebagian lagi jatuh di antara rumput berduri. Keduanya tumbuh bersamaan, lalu rumput duri menghimpit tunas-tunas itu sampai mati.
8 Na ina guigwilile palitaka lya mmbone, guimelile niogoya yaigwinji.” Bhakabheleketeje genego, gubhautiye lilobhe bhalinkuti, “Akwete makutujo apilikane!”
Tetapi yang sebagian lagi jatuh di tanah subur, lalu tumbuh dengan baik, sehingga satu benih bisa menghasilkan seratus kali lipat.” Yesus mengakhiri perumpamaan itu dengan berseru, “Jangan sampai ajaran-Ku tadi masuk telinga kanan keluar telinga kiri! Renungkanlah itu.”
9 Bhaajiganywa bhabho a Yeshu gubhaabhushiyenje malombolelo ga lwene lutangolo.
Sesudah itu, murid-murid-Nya bertanya kepada Yesus, “Apa arti perumpamaan tadi?”
10 Bhalabho gubhajangwile, “Mmanganya nkwetenje shikono sha kwiimanya indu ya nng'iyo ya mu Upalume gwa a Nnungu, ikabhe nngabha bhananjibho, kwa bhanganyabho pungwaabhalanjilanga kwa ndango. Nkupinga bhalolangaga bhanashibhonanje shindu na bhapilikanangaga bhanamumanyanje.”
Kata Yesus, “Dulu manusia tidak diizinkan mengerti ajaran-ajaran tentang kerajaan Allah. Sekarang kalian sudah diberi izin untuk mengerti hal-hal rahasia itu. Tetapi untuk mereka yang lain, Aku mengajarkan hal-hal itu melalui perumpamaan, supaya terjadilah tepat seperti perkataan Allah yang ditulis oleh nabi, ‘Meskipun mereka terus melihat keajaiban, mereka tidak akan menyadari apa yang terjadi. Dan meskipun mereka terus-menerus diajar, mereka tidak akan mengerti.’
11 Bhai gegano malombolelo ga lutangolu. Mmbeju lilobhe lya a Nnungu.
“Nah, inilah arti perumpamaan tadi: Benih menggambarkan ajaran dari Allah.
12 Nneyo peyo shikoposhele kwa mmbeju igwilile mumpanda shinalandana na bhandunji bhakulipilikananga lilobhe lila, kungai gwaishe ibhilishi gwalishoshiye mmitima jabhonji, bhanakulupalilanga nitapulwa.
Yang pertama, benih yang jatuh di jalan. Jalan menggambarkan orang-orang yang mendengarkan ajaran Allah, tetapi iblis datang mencuri ajaran itu dari hati mereka, supaya mereka tidak mempercayainya dan tidak diselamatkan.
13 Nneyo peyo shikoposhele kwa mmbeju igwilile pa lindandawe, shinalandana na bhandunji, bhakupilikananga lilobhe lila bhanakuliposhelanga nikwiinonyela. Ikabheje, namalinga mmbeju ila, bhene bhandunjibho pabha bhangalinji nnjiga, bhanakulupalilanga kashokope na bhalingwangaga bhakaakabhanga kuwa ntima.
Kedua, benih yang jatuh di tanah berbatu-batu. Tanah berbatu-batu menggambarkan orang-orang yang mendengarkan ajaran dari Allah lalu menerimanya dengan senang hati. Tetapi ajaran itu tidak bisa berakar dalam hati mereka. Mereka hanya percaya sebentar saja. Ketika mengalami kesusahan hidup, mereka meninggalkan ajaran itu.
14 Nneyo peyo shikoposhele kwa mmbeju igwilile mmibha shinalandana na bhandunji bhakulipilikananga lilobhe lila, ikabheje bhajabhulanganaga kashokope, bhanaakamulwanga na lipamba, na indu na mboka ya ndamo, bhalabhonji bhakaaogoyanga iepo nikomala.
Ketiga, benih yang jatuh di antara rumput berduri. Rumput berduri menggambarkan orang-orang yang sudah mendengarkan ajaran Allah, tetapi dalam menjalani hidup sehari-hari, mereka kuatir serta mengejar kekayaan dan kesenangan dunia. Semua hal itu menghambat pertumbuhan ajaran TUHAN, sehingga tidak menghasilkan apa pun dalam kehidupan mereka.
15 Nneyo peyo shikoposhele kwa mmbeju igwilile pa litaka lya mmbone, shinalandana na bhandunji bhakulipilikananga lilobhe lila kwa ntima gwa mmbone nikunda. Bhanganyabho bhanakwiikakatimilanga mpaka niogoya iepo.
Yang keempat yaitu benih yang jatuh di tanah subur. Tanah subur menggambarkan orang-orang yang mendengarkan ajaran Allah dan menyimpannya dengan baik dalam hati mereka yang tulus. Lalu mereka menaatinya dan tetap berpegang teguh pada ajaran itu. Mereka seperti tanah subur yang menghasilkan banyak buah.”
16 Bhandu bhakakoleyanga kandili nikujiunishila eu kujibhika nng'ungu. Ikabheje pabhikwa panani, nkupinga bhandu bhajinjilanga bhashibhonanje shilangaya.
Selanjutnya Yesus menambahkan perumpamaan ini, “Orang tidak mungkin menyalakan pelita lalu menutupnya dengan tempayan atau menaruhnya di bawah tempat tidur. Tetapi pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi supaya orang-orang yang masuk ke dalam rumah diterangi olehnya.
17 “Pabha shoshowe shishiiywe, shipinga undukulwa na yowe ili ya nng'iyo ipinga manyika kulugwinjili.
Begitu juga semua yang Aku ajarkan dengan perumpamaan kepada orang banyak: Sekarang artinya dirahasiakan, tetapi nanti semuanya akan terbuka. Yang sekarang tidak jelas, nanti akan menjadi jelas.
18 “Kwa nneyo mwiiteiganje na inkupilikanangayo, pabha akwete shindu shajenjesheywe, ikabheje jwangali shindu, nkali shishoko shaaganishiya akwete shila, apinga pokonyolwa.”
Oleh karena itu, perhatikanlah baik-baik cara kalian mendengarkan ajaran-ajaran-Ku. Karena bagi setiap orang yang berusaha mengerti ajaran-Ku, Allah akan menambahkan kemampuan untuk mengerti lebih banyak lagi kepadanya. Tetapi bagi setiap orang yang tidak berusaha mengingat dan mengerti ajaran-Ku, biarpun dia merasa sudah mengerti, Allah akan mengambil kemampuan untuk mengerti itu darinya.”
19 Penepo anyinabhabho na ashaapwabho a Yeshu gubhaikengenenje kukwaalola, ikabheje bhangakombolanga kwaabhandishila kwa ligongo lya lugwinjili lwa bhandu.
Kemudian ibu dan saudara-saudara Yesus datang hendak menemui Dia, tetapi mereka tidak bisa bertemu dengan-Nya karena orang banyak yang mengelilingi Dia.
20 A Yeshu gubhabhalanjilwe kuti, anyinabhenu na ashaapwenu pubhalinginji palanga, bhanapinganga kummona.
Lalu seseorang memberitahukan kepada-Nya, “Pak, ibu dan saudara-saudaramu sedang menunggu di luar. Mereka mau bicara denganmu.”
21 Ikabheje a Yeshu gubhaabhalanjilenje bhandu bhowe, “Bhakulipilikanishiyanga na kulikamulila lilobhe lya a Nnungu bhanganyabho ni a mama na ashapwanga nne.”
Tetapi jawab Yesus kepadanya, “Setiap orang yang mendengarkan ajaran Allah dan melakukannya, merekalah yang Aku anggap sebagai ibu dan saudara-saudara-Ku!”
22 Lyubha limo a Yeshu na Bhaajiganywa bhabho bhashinkukwelanga mmashua, gubhaabhalanjilenje, “Tujomboshe litanda tuishe kung'ambu.” Bhai, mwanja niguutandwibhe.
Suatu hari, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita pergi ke seberang danau.” Mereka pun naik perahu dan berangkat.
23 Bhalinginji mmashua, a Yeshu gubhagonile lugono. Mbungo na mabhimbili gamakulumakulu gugatabhile, mashi nigugatandwibhe kupakushila mmashua, nigubhajogopenje kaje, nibha atali.
Ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Tiba-tiba bertiuplah angin badai di danau itu. Banyak air masuk ke dalam perahu, sehingga mereka terancam bahaya tenggelam.
24 Bhaajiganywa bhala gubhapite kukwaajumuyanga a Yeshu, bhalinkutinji, “Mmakulungwa, Mmakulungwa, tunawa!” A Yeshu nigubhajumwishe, nigubhajikalipile mbungo na mabhimbili gala, niguitondwebhe, kwa jii.
Lalu para murid mendatangi Yesus dan membangunkan Dia dengan berseru, “Guru, Guru! Mampuslah kita!” Yesus pun bangun lalu memerintahkan angin badai dan ombak itu, “Diam!” Maka angin dan ombak itu pun berhenti dan danau menjadi tenang kembali.
25 Penepo nigubhaabhushiyenje, “Jili kwei ngulupai jenunji?” Gubhakanganigwenje na jogopa, akuno bhalibhuyananga, “Igala bhenebha bhandu bhashi, nkali mbungo na mabhimbili bhanakwiamulisha nikwaapilikana?”
Kemudian Dia berkata kepada mereka, “Kenapa kalian meragukan Aku?!” Mereka merasa takut dan terheran-heran terhadap Yesus, lalu berkata satu sama lain, “Wah, orang macam apa dia ini?! Angin dan danau pun taat kepadanya!”
26 Gubhaikengenenje kushilambo sha Bhagelashi, shilolana na ku Galilaya kung'ambu ja litanda.
Mereka terus berlayar hingga sampai di daerah Gadara, yang terletak di sebelah tenggara danau Galilea.
27 A Yeshu pubhaulukaga kumbwani, mundu jumo nshilambo jwa shene shilambo shila, akwete maoka, gwabhaishile. Kwa mobha gamagwinji jwene mundujo akawalaga nngubho wala akatamaga nnyumba, ikabhe ndamo jakwe pujaaliji mmashembo ga shishila bhandu.
Sesudah Yesus berada di darat, seorang laki-laki dari kota itu datang menemui-Nya. Dia sudah lama dikuasai banyak setan dan tidak mau diam di rumah. Selama ini dia tinggal di gua-gua pekuburan tanpa berpakaian.
28 Akaabhoneje a Yeshu, gwajobhele gwaigwishiye pai mmujo jabho akuno alibheleketa kwa utiya, “Mmwe a Yeshu bhanabhabho a Nnungu bhakulu, mmwe nndi na nne? Shonde, ngunajuga nnamboteshe!”
Roh-roh jahat itu sering menyeret dia. Waktu orang di kota itu masih berusaha menjaganya, mereka merantai kedua tangannya dan memasung kedua kakinya, tetapi dia selalu bisa memutuskan segala pengikatnya. Lalu di bawah pengaruh setan-setan itu dia pergi ke tempat-tempat terpencil. Ketika orang itu bertemu Yesus, dia menjerit dan sujud di hadapan-Nya. Kemudian Yesus memerintahkan roh-roh jahat untuk keluar dari orang itu. Tetapi di bawah kendali setan, dia berteriak, “Hei, Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi! Kamu mau apa dengan aku? Aku minta jangan siksa aku!”
29 Ashinkubheleketa nneyo pabha a Yeshu bhammalanjile lioka jula kuti anshoshe mundu jula. Jwene lioka jwangali jwa mmbone jula akakabhaga kunkamula mundu jula, nkali bhandu bhanng'ugalilanje nnyumba nikuntabha mindondolo ja itale na pingu mmakono na mmakongono, akakabhaga kukutulanya yoweyo, na lioka jula atendaga kumminganjila kuanga.
30 Bhai a Yeshu gubhammushiye, “Lina lyako gani?” Gwajangwile, “Lina lyangu, ‘Manjola’” Pabha gashinkunjinjila maoka gamagwinji.
Lalu Yesus bertanya kepadanya, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Batalion.” Karena memang banyak sekali setan yang ada pada dirinya.
31 Ashimaoka bhala gubhaashondelesheyenje a Yeshu bhanaabhinganjilanje ku Jeanamu. (Abyssos g12)
Lalu setan-setan itu berulang kali memohon supaya Yesus tidak mengusir mereka ke dalam jurang maut. (Abyssos g12)
32 Penepo lyashinkupagwa likundi lya ngulubhe lilipitalya nshitumbi. Bhai ashimaoka bhala gubhaashondelesheyenje a Yeshu bhaaleshelelanje bhakaajinjilanje ashingulubhe bhala. Na bhalabho a Yeshu gubhaaleshelelenje.
Tidak jauh dari situ, di sisi bukit yang curam ada sekelompok besar babi peliharaan yang sedang makan. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus supaya mereka diizinkan masuk ke dalam kawanan babi itu. Yesus pun setuju.
33 Kwa nneyo ashimaoka bhala bhakunshokanganaga mundu jula, gubhaajinjilenje ashingulubhe, gubhaelelenje nnikote shibhutuka, nititimila nnitanda.
Maka setan-setan itu langsung meninggalkan orang itu dan masuk ke tengah kumpulan babi itu. Kemudian babi-babi itu lari dan terjun dari pinggir jurang ke dalam danau sehingga mati tenggelam.
34 Bhalinda bha ngulubhe bhakagabhonanjeje gowe gakoposhele gala, gubhabhutukenje pita shumya nshilambo mula na mmigunda.
Ketika para penjaga babi melihat apa yang terjadi, mereka lari dan menceritakan kejadian itu ke kota dan daerah sekitarnya.
35 Bhandunji gubhaikengenenje kulola gakoposhele. Gubhaajendelenje a Yeshu, gubhammweninji mundu ashoshilwe na maoka jula, atemi pa makongono ga a Yeshu, awete nngubho, ali na lunda lwakwe lwa mmbone, gubhajogopenje.
Lalu orang-orang yang mendengar berita itu pergi melihat apa yang sudah terjadi. Waktu mereka tiba di tempat Yesus berada, tampaklah orang yang sudah ditinggalkan setan-setan itu sekarang berpakaian dan sedang duduk tenang dekat Yesus sambil mendengarkan-Nya. Pikirannya juga sudah sehat kembali. Melihat itu, mereka pun takut kepada Yesus.
36 Bhandu bhagawenenje pugatendekaga, gubhaatalashiyenje bhananji, shaashite lamywa mundu akwete maoka jula.
Para penjaga babi yang melihat sendiri peristiwa itu menceritakan kembali kepada mereka bagaimana Yesus menyembuhkan orang yang tadinya dikuasai setan-setan itu.
37 Bhashilambo bha Kugelashi gwaajogopenje kwa kaje. Kwa nneyo gubhaajujilenje a Yeshu bhashoshe. Bhai a Yeshu gubhakwelile ntumbwi gubhaijabhulile.
Lalu penduduk daerah Gadara meminta Yesus meninggalkan daerah mereka, karena mereka sangat ketakutan. Jadi Yesus dan murid-murid-Nya kembali naik perahu untuk meninggalkan daerah itu.
38 Mundu ashoshiywe maoka jula, akwaashondelesheyag a Yeshu alonganenabho. Ikabheje a Yeshu gubhannajile bhalinkuti,
Orang yang sudah dilepaskan dari setan-setan itu berkali-kali meminta kepada Yesus supaya diizinkan ikut bersama-Nya. Tetapi Yesus menyuruh dia pulang dengan berkata,
39 “Ubhuje kumui ukatalashiye yowe ibhakutendele a Nnungu.” Bhai mundu jula gwajabhwile pita lunguya ibhantendele a Yeshu, mmbali yowe ya shilambo shila.
“Pulanglah dan ceritakanlah bagaimana Allah sudah menolongmu.” Maka dia pun pergi ke semua kota di daerah Gadara dan menceritakan bagaimana Yesus sudah menolongnya dengan begitu luar biasa.
40 A Yeshu bhakabhujeje, gubhaposhelwe na likundi likulungwa lya bhandu, pabha bhatendaga kwaalindililanga.
Ketika Yesus kembali dari seberang danau, orang banyak menyambut Dia, karena mereka semua sudah menanti-nantikan-Nya.
41 Penepo gubhaishe bhandu bhamo bhashemwaga a Yailo bhakulungwa bha shinagogi, gubhaatindibhalile a Yeshu, gubhaajujile bhajende kunngwabho,
Lalu datanglah seorang kepala rumah pertemuan orang Yahudi yang bernama Yairus. Dia sujud di hadapan Yesus dan meminta-Nya dengan sangat untuk datang ke rumahnya.
42 pabha nabhiti jwabho jwa yaka likumi limo na ibhili, numbe jwa jikape, paliji nnwele tome nawa. A Yeshu bhali nkwenda, bhandunji bhatendaga nokolananga nkwaabhandishila.
Anak perempuannya yang berumur dua belas tahun, anak satu-satunya, sedang sakit keras dan hampir mati. Dalam perjalanan ke rumah Yairus, orang banyak berdesak-desakan di sekeliling Yesus.
43 Bhai nnikundi lya bhandu mula bhashinkupagwa bhakongwe bhamo bhalwalaga nsholosholo yaka likumi limo na ibhili, bhashinkumaliya indu yabho yowe ku bhamitela, ikabheje jwakwapi akombwele kwaalamya.
Di antara mereka ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita sakit pendarahan. Dia sudah menghabiskan semua uangnya untuk berobat ke banyak dokter, tetapi tidak ada satu pun yang bisa menyembuhkannya.
44 Bhakongwe bhala gubhaakagwile a Yeshu pa nnyuma, gubhaakwashiye libhiniko lya nngubho jabho. Popo pepo gubhalamile shilwele shila.
Perempuan itu mendekati Yesus dari belakang dan menyentuh rumbai jubah-Nya. Saat itu juga pendarahannya berhenti.
45 A Yeshu gubhabhushiye, “Gani angwashiye?” Bhowe gwaajangulenje kuti jwakwapi ankwashiye. Na a Petili gubhashite, “Mmaajiganya, lugwinjili lwa bhandu lushikunngumbalila nikuntimbilila ndendende!”
Lalu Yesus berkata, “Siapa yang menyentuh Aku?” Ketika tidak ada yang mengaku, berkatalah Petrus dan beberapa murid lain, “Guru, begitu banyak orang yang berdesak-desakan di dekat-Mu. Tentu saja banyak orang yang tidak sengaja menyentuh Engkau!”
46 Ikabheje a Yeshu gubhashite, “Apali mundu angwashiye, pabha njikwiipilikana mashili galinjoka.”
Tetapi Yesus berkata, “Ada seseorang yang sengaja menyentuh Aku, karena Aku merasakan ada kuasa yang keluar dari diri-Ku.”
47 Bhakongwe bhala bhakabhoneje kuti ikakomboleka kwiiya, gubhailangwiye bhalitetemela kwa jogopa, gubhaatindibhalile a Yeshu. Penepo gubhatalashiye pa bhandu bhowe shiumilo sha kwaakwaya a Yeshu na shibhashite lamywa gwanakamope.
Ketika perempuan itu melihat bahwa perbuatannya sudah ketahuan, dengan gemetar dia maju dan bersujud di depan Yesus. Lalu di hadapan semua orang dia menceritakan alasannya menyentuh jubah Yesus dan bagaimana dia langsung sembuh saat itu juga.
48 A Yeshu gubhaabhalanjile. “Mwanangu ngulupai jako jikulamiye. Ujende kwa ulele.”
Kata Yesus kepadanya, “Kuatkanlah hatimu! Karena kamu percaya penuh kepada-Ku, kamu sudah sembuh. Sekarang pulanglah dengan hati yang tenang.”
49 A Yeshu bhakanabhe maliya kubheleketa a Yailo gubhapeleshelwe ntenga kukopoka kungwabho, “Mwali jwenu awile, igala gabhuli kupunda kwaabhuya bhaajiganya?”
Ketika Yesus masih berbicara kepada perempuan itu, datanglah seseorang dari rumah Yairus dan berkata kepadanya, “Anak Bapak sudah meninggal. Jadi tidak usah merepotkan Guru lagi.”
50 A Yeshu bhakapilikaneje genego, gubhaabhalanjile a Yailo, “Mmwe nnajogope nkulupalilepe, shalame.”
Tetapi waktu Yesus mendengar berita itu, Dia berkata kepada Yairus, “Jangan takut! Tetaplah percaya kepada-Ku, maka anakmu akan selamat.”
51 Bhakaisheje kumui bhangapinga kujinjila naka mundu juna ikabhe na a Petili na a Yowana na a Yakobho pamo na bhankwetenje mwana jula.
Sesudah Yesus tiba di rumah Yairus, Dia melarang orang-orang lain ikut masuk bersama-Nya, kecuali Petrus, Yohanes, Yakobus, dan orangtua anak itu.
52 Bhandu bhowe pubhalinginji nkunngutila ililo. A Yeshu gubhaabhalanjilenje, “Mpumulanje kuguta, pabha mwana jwangawa ashigonape!”
Semua orang sedang menangisi dan meratapi anak itu. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Berhenti menangis! Anak itu tidak mati. Dia hanya tidur.”
53 Bhalabhonji gubhaeshilenje, pabha bhamumanyinji kuti mwana awile.
Tetapi orang-orang itu menertawakan Yesus karena mereka tahu anak itu sudah mati.
54 Ikabheje a Yeshu gubhankamwile nkono, nikunshema, “Mwanangu jumuka!”
Yesus menyuruh semua orang keluar. Kemudian, sambil memegang tangan anak itu Dia berkata, “Nak, bangunlah!”
55 Gumi gwakwe ukummujilaga, shangupe gwajumwishe. A Yeshu gubhaalugulilenje bhampanganje shalya.
Maka anak itu hidup kembali dan langsung berdiri. Lalu Yesus menyuruh orangtua anak itu memberi makanan kepadanya.
56 Bhankwetenje gubhakanganigwenje kwa kaje, ikabheje a Yeshu gubhaamulishenje bhanannugulilanje mundu jojowe gene gatendeshe gala.
Yairus dan istrinya sangat terheran-heran melihat keajaiban itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukannya kepada siapa pun.

< Luka 8 >