< Luk 1 >

1 Ka talue poung e Theophilus, maimouh dawk kamnuek tangcoung e a konglamnaw hah,
Kepada yang terhormat Bapak Teofilus. Banyak orang sudah berusaha menuliskan laporan tentang berbagai peristiwa yang terjadi di antara kita.
2 apuengcue hoi kahmawt ni teh kapanuekkhainaw hoi lawk dawk thaw katawknaw ni maimouh koe a dei tangcoung e patetlah tami moikapap ni ca lahoi thut hanelah a panki awh.
Masing-masing menuliskan laporannya sesuai dengan yang sudah diceritakan oleh orang-orang yang menyaksikan sendiri peristiwa-peristiwa itu sejak awal. Para saksi mata itu sudah melayani Tuhan dengan memberitakan kabar itu ke mana-mana.
3 Kai ni hai apuengcue hoi ka kamtu e a konglamnaw pueng teh atang katang tie na panue thai nahanelah,
Lalu, karena saya sudah mengumpulkan laporan saksi mata dengan teliti sejak permulaan peristiwa itu, maka saya pikir, “Sebaiknya saya menuliskan laporan yang teratur untuk Bapak Teofilus.”
4 hote konglamnaw teh nang koe pou hruek hane kawi lah ao telah ka pouk.
Dengan begitu, Bapak tahu pasti bahwa apa yang mereka ajarkan kepada Bapak sungguh-sungguh benar.
5 Judah ram ka uk e Herod Siangpahrang kut rahim vah Abijah tie vaihma miphun dawk hoi e vaihma Zekhariah teh ao. Ahnie a yu teh Aron e catoun, a min teh Elizabeth,
Pada waktu Raja Herodes memerintah di provinsi Yudea (di bawah pemerintahan raja agung di Roma), ada seorang imam bernama Zakaria. Dia anggota kelompok imam yang bernama kelompok Abia. Istrinya yang bernama Elisabet juga adalah keturunan Harun, imam yang pertama.
6 ahnimouh roi teh kâpoelawknaw pueng a tarawi roi, tounhoehe lah ao teh, Cathut hmalah tamikalan lah ao roi.
Zakaria dan istrinya hidup benar di mata Allah, karena mereka selalu menaati semua perintah dan peraturan TUHAN tanpa kesalahan.
7 Elizabeth teh carôe dawkvah ahnimouh roi teh ca tawn roi hoeh. A kum haiyah a cue poung roi toe.
Tetapi mereka tidak mempunyai anak karena Elisabet mandul. Lagipula mereka juga sudah sangat tua.
8 Hatnavah, Zekhariah teh amae a huinaw hoi cungtalah atueng a pha toung dawkvah, Cathut hmalah vaihma thaw a tawk lahun nah,
Pada suatu hari, ketika kelompok Abia mendapat giliran untuk melayani di rumah Allah, Zakaria menjalankan tugasnya sebagai imam di hadapan Allah.
9 vaihmanaw e singyoe patetlah cungpam a khoe. Cathut e bawkim thung a kâen teh hmuitui hmai sawinae a sak.
Seperti kebiasaan para imam, mereka membuang undi untuk mengetahui siapa yang akan membakar dupa di ruang kudus di dalam rumah Allah. Ternyata Zakaria yang terpilih untuk tugas itu.
10 Hottelah Cathut koe a sak lahun navah taminaw pueng teh alawilah a ratoum awh.
Selama pembakaran dupa, sekumpulan orang banyak berdoa di teras rumah Allah, sementara Zakaria berada di dalam ruang kudus.
11 Hatnavah Cathut e kalvantami teh Zekhariah hmalah a kamnue teh hmuitui hmaisawi thuengnae aranglah a kangdue.
Tiba-tiba muncullah malaikat di ruangan itu. Dia berdiri di sebelah kanan mezbah tempat membakar dupa.
12 Zekhariah ni a hmu navah a kalue teh a taki.
Melihat malaikat itu, Zakaria terkejut dan sangat ketakutan.
13 Kalvantami ni Zekhariah taket hanh, nange ratoumnae teh Cathut ni a thai toe. Na yu Elizabeth teh ca tongpa a khe han, a min teh Jawhan telah na phung han.
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya, “Jangan takut, Zakaria. Allah sudah mendengar doamu: Elisabet, istrimu, akan melahirkan anakmu laki-laki. Kamu harus menamai dia Yohanes.
14 Nang teh na konawm vaiteh na lunghawi han, hote ca tongpa na khe kecu dawk taminaw pueng hai a konawm awh han.
Kamu akan bergembira dan berbahagia karena anakmu itu, dan banyak orang juga akan turut bergembira karena kelahirannya,
15 Bangkongtetpawiteh, ahni teh Cathut hmalah ka talue e tami lah ao han. Misurtui hoi parui kawinaw pueng net mahoeh. A manu e von thung ao nahoi Kathoung Muitha hoi akawi han.
sebab dia akan menjadi orang yang besar di hadapan Allah. Dia tidak boleh minum anggur atau minuman keras lainnya. Dia akan selalu dipenuhi oleh Roh Kudus, bahkan sejak dalam kandungan ibunya.
16 Ahni ni Isarel catounnaw moikapap Cathut koe lah a kamlang sak han.
Dia akan membimbing banyak orang Israel supaya mereka kembali kepada TUHAN, Allah mereka.
17 Ahni teh Cathut ni a tha e laicei lah ao vaiteh Profet Elijah patetlah muitha hnotithainae hoi kakawi e tami lah ao han. A napanaw hoi a capanaw kâpo sak vaiteh lawk ka ngai hoeh e taminaw hah tami kalannaw e lungangnae lam koe lah bout a hrawi han. Cathut e taminaw teh Bawipa hanelah coungkacoe lah ao thai nahan kârakueng awh telah a dei.
Dia akan menyiapkan umat Allah sebelum kedatangan Tuhan ke dunia ini. Roh Allah akan memberinya kuasa untuk dapat bekerja seperti Nabi Elia. Oleh pelayanannya, para orangtua akan kembali mengasihi anak-anak mereka, dan orang-orang yang tidak taat kepada TUHAN menjadi taat kembali. Dia akan membimbing mereka untuk menjadi bijak dan mau hidup benar. Dengan demikian anakmu itu menyiapkan umat Allah agar mereka siap menyambut kedatangan Tuhan.”
18 Zekhariah ni kalvantami koevah hote hno a coung thai han doeh telah bangtelah hoi maw ka panue thai han. Bangkongtetpawiteh, kai teh, ka matawng toe, ka yu hai a matawng toe telah atipouh.
Lalu Zakaria berkata kepada malaikat itu, “Bagaimana saya bisa yakin bahwa yang engkau katakan itu benar-benar akan terjadi? Saya dan istri saya sudah terlalu tua untuk bisa mendapatkan anak kandung!”
19 Kalvantami ni kai teh Gabriel doeh, hete lunghawinae kamthang nang koe dei hanelah, na ka patoun e Cathut hmalah ka kangdout e doeh.
Jawab malaikat itu, “Nama saya Gabriel. Saya selalu berdiri di hadapan Allah dan selalu siap membawa berita-Nya. Dialah yang menyuruh saya untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
20 Nang teh kaie lawk na tang hoeh dawkvah hete hno a kuep hoehnahlan totouh lawk dei thai laipalah, na lawk a a han. Kaie ka lawk teh atueng a pha toteh a kuep han telah a dei pouh.
Dengarlah! Apa yang sudah saya sampaikan kepadamu pasti akan terjadi pada waktunya. Tetapi karena kamu tidak percaya kata-kata saya, maka biarlah ini menjadi tandanya: Kamu akan menjadi bisu sampai apa yang saya katakan terjadi.”
21 Taminaw ni Zekhariah teh ngaihawi laihoi a ring awh teh bangkongmaw bawkim thung atu sittouh a o vaw titeh a kângairukhai awh.
Sementara itu, orang banyak di luar masih menunggu Zakaria. Mereka heran karena dia begitu lama di dalam ruang kudus.
22 Ahni teh bawkim thung hoi a tâco navah lawk a dei thai hoeh dawkvah, kamnuenae a hmu telah a panue awh. Zekhariah teh a lawk a a dawkvah a kut khok hoi ahnimanaw koe a yavai pouh
Ketika Zakaria keluar, dia sudah tidak bisa berbicara sama sekali. Karena itu dia terus berusaha memberi tahu mereka dengan menggunakan gerakan-gerakan tangan, sampai akhirnya orang banyak itu mengerti bahwa dia sudah mendapat penglihatan di dalam rumah Allah.
23 Vaihma thaw a tawk e atueng abaw hnukkhu Zekhariah teh im lah a ban.
Sesudah selesai gilirannya bertugas, Zakaria pulang ke rumahnya di desa.
24 Hathnukkhu hoi a yu Elizabeth teh camo a neng dawkvah thapa yung panga touh imthungkhu a kamung.
Tidak lama kemudian, Elisabet istrinya hamil. Selama lima bulan Elisabet tidak ke mana-mana dan tidak menampakkan dirinya kepada orang-orang
25 Cathut ni taminaw e hmalah kaie yeiraiponae pueng na la pouh toe a ti.
karena dia berpikir, “Sudah begitu lama orang-orang menghina aku karena mandul, tetapi akhirnya TUHAN mengasihaniku. Jadi biarlah orang-orang tahu bahwa aku sudah hamil ketika mereka melihatku!”
26 Thapa yung taruk navah Cathut ni kalvantami Gabriel koe, Galilee ram Nazareth kho dawk kaawm e tangla koe a patoun.
Ketika Elisabet hamil enam bulan, Allah mengutus malaikat Gabriel kepada seorang perawan muda bernama Maria yang tinggal di kota Nazaret di provinsi Galilea. Saat itu Maria sudah bertunangan dengan Yusuf, seorang keturunan Daud.
27 Hote tangla teh Devit miphun a min Joseph ka kâphung e tami hoi kâhâ tangcoung e lah ao. A min teh Meri doeh.
28 Kalvantami ni Meri koe a tho teh na konawm haw, yawhawinae ka coe e napui nang teh Cathut ni na okhai telah atipouh.
Begitu malaikat itu sampai, dia berkata, “Salam! TUHAN sungguh berbaik hati kepadamu. Dia menyertaimu! Kamu sungguh sangat diberkati di antara para wanita.”
29 Meri ni hote lawk a thai navah a lungtâsue teh hote lawk teh bangpatet e lawk maw ati teh a kâpouk.
Maria sangat terkejut melihat malaikat itu lalu bertanya dalam hati, “Apa maksud salam itu?”
30 Kalvantami ni hai Meri na lungpuen hanh. Nang teh Cathut koe minhmai kahawi na hmu toe.
Malaikat itu melanjutkan, “Jangan takut Maria. Allah sangat berbaik hati kepadamu.
31 Nang teh camo na neng vaiteh ca tongpa na khe han, a min teh Jisuh telah na phung han.
Dengarkanlah! Kamu akan hamil dan melahirkan seorang Anak laki-laki. Haruslah kamu menamai Dia ‘Yesus.’
32 Hote capa teh ka lentoe poung e tami lah ao vaiteh Lathueng Poung e Capa telah kaw lah ao han. Cathut ni ahni teh a na pa Devit e bawitungkhung a poe han.
Dia akan menjadi seorang yang agung dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. TUHAN Allah akan mengangkat Dia menjadi Raja seperti Daud, nenek moyang-Nya.
33 Ahni ni Jakop catounnaw hah pout laipalah a uk han. Ahnie uknaeram teh poutnae awm mahoeh telah atipouh. (aiōn g165)
Dan sampai selamanya Dia akan memerintah orang Yahudi, yaitu keturunan Yakub. Kerajaan-Nya tidak akan pernah berakhir.” (aiōn g165)
34 Meri ni kai teh tongpa hoi kâ panuenae awmhoeh rah, hete hno heh kai koe bangtelamaw a coung thai han telah kalvantami hah a pacei.
Lalu Maria bertanya, “Wah! Bagaimana mungkin semua itu akan terjadi?!— karena saya masih perawan.”
35 Kalvantami ni Kathoung Muitha nang dawk a pha toteh Lathueng Poung e bahu nang dawk ao han. Hatdawkvah khe lah kaawm e kathounge camo hah Cathut capa telah kaw lah ao han.
Jawab malaikat itu, “Roh Kudus akan datang kepadamu, dan kuasa Yang Mahatinggi akan datang ke atas kamu, sehingga Anak kudus yang nanti kamu lahirkan akan disebut Anak Allah.
36 Hothloilah cakaroe telah kaw e nange na hui Elizabeth teh camo a nengnae thapa yung taruk touh a pha toe.
Dan lagi, sepupumu Elisabet juga sedang hamil enam bulan. Dia akan melahirkan seorang anak laki-laki, padahal umurnya sudah tua sekali dan orang-orang mengatakan bahwa dia mandul.
37 Cathut hanelah ka coung thai hoeh e hno buet touh hai awm hoeh telah bout a dei pouh.
Karena bagi Allah tidak ada sesuatu yang tidak mungkin.”
38 Meri ni kai teh Cathut e a sannu doeh, Bawipa e lawk patetlah kai dawk kuep lawiseh telah a dei pouh hnukkhu kalvantami ni a ceitakhai.
Kata Maria, “Saya ini hanyalah hamba TUHAN yang hina. Saya tunduk menerima yang engkau katakan itu.” Lalu malaikat itu pun pergi meninggalkan dia.
39 Hathnukkhu Meri ni, Judah ram mon dawk kaawm e kho buet touh dawk karanglah a cei hnukkhu,
Tidak lama sesudah itu, Maria bersiap dan pergi dengan tergesa-gesa ke sebuah desa di daerah pegunungan di provinsi Yudea
40 Zekhariah im dawk a kâen teh Elizabeth a pato.
untuk mengunjungi Elisabet dan Zakaria. Ketika Maria memasuki rumah mereka, dia mengucapkan salam kepada Elisabet.
41 Meri ni a patonae lawk Elizabeth ni a thai navah a von thung e camo teh a kâroe. Elizabeth teh Kathoung Muitha hoi akawi teh,
Waktu Elisabet mendengar salam Maria, anak dalam kandungan Elisabet langsung menendang-nendang kesenangan. Kemudian Elisabet dipenuhi Roh Kudus
42 nang teh napuinaw pueng hlak yawkahawipoung e lah na o. Nange na von thung kaawm e camo hai a yawkahawi e tami doeh.
dan dia berseru, “Maria, kamulah yang paling diberkati Allah di antara semua perempuan! Anak yang ada dalam kandunganmu sekarang juga sangat diberkati!
43 Ka Bawipa e a manu ni kai koe a pha navah yawhawinae bangkongmaw kai ni ka coe.
Kini aku sungguh mendapat kehormatan besar, karena ibu yang akan melahirkan Tuhanku datang mengunjungi aku.
44 Nange na lawk kai ni ka thai navah kaie ka von thung e camo teh a lunghawi teh a coukdouk.
Begitu aku mendengar salam darimu, anak dalam kandunganku menendang-nendang dengan senang.
45 Bawipa ni a dei e lawk a kuep mingming han doeh telah ka yuem e napui teh a yawkahawi e doeh telah a hram laihoi a dei.
Kamu sungguh diberkati karena kamu percaya bahwa apa yang TUHAN katakan kepadamu akan terjadi!”
46 Meri nihai, ka lungthin ni Cathut a pholen teh,
Kemudian Maria berkata, “Aku memuji TUHAN Allah dengan segenap hatiku,
47 ka muitha ni ka rungngangkung Cathut dawk a lunghawi.
dan aku sangat bersukacita sebab Allah adalah Penyelamatku.
48 Bangkongtetpawiteh, amamae a sannu a kârahnoumnae na hmu pouh toe. Atu hoi hmalah ka tho hane a tami pueng ni a yawkahawi e tami telah na dei awh han.
Karena Dia sudah memperhatikan aku, walaupun aku ini hanyalah hamba TUHAN yang hina. Oleh sebab itu, mulai sekarang sampai seterusnya semua orang akan mengingat betapa TUHAN memberkati aku,
49 Athaonae hoi kakawi e Cathut ni hno kalen kai hanlah na sak pouh toe. A min teh thoung raw naseh.
karena Yang Mahakuasa sudah melakukan hal-hal yang luar biasa bagiku. Pujilah Allah, sebab Dia kudus!
50 Cathut ka taket e taminaw teh Bawipa e pahrennae ahnimouh dawk pou a kangning.
Dari zaman ke zaman, Allah selalu bermurah hati kepada semua orang yang takut dan hormat kepada-Nya.
51 A kut hoi a hnotithainae teh a kamnue sak toe. Kâoupkâpawi e taminaw teh koung kathek kayak awh toe.
Seperti zaman dulu, sekarang pun Allah sekali lagi sudah mulai mengulurkan tangan-Nya dan menunjukkan kuasa-Nya. Dahulu Dia mencerai-beraikan orang-orang yang tinggi hati dan mengacaukan semua rencana mereka.
52 Bawitungkhungnaw dawk hoi khobawinaw a pabo teh, ka kârahnoum e taminaw a tawmdawm toe.
Dahulu Allah juga sudah menurunkan raja-raja dari jabatan mereka, dan meninggikan orang-orang yang rendah hati.
53 A von kahlamnaw ka boum ca lah a paca vaiteh, katangrengnaw a kuthrawng lah a ban sak toe.
Allah pernah memberi makanan yang enak kepada orang-orang lapar sampai kenyang, tetapi Dia menyuruh orang-orang kaya pergi dengan tangan kosong.
54 Maimae mintoenaw ni a dei e patetlah,
Jadi, sekali lagi seperti zaman dulu, Allah sedang menolong Israel, yaitu umat pilihan-Nya, supaya kita sungguh-sungguh melayani Dia. Dia tidak lupa akan janji-Nya untuk mengasihani kita,
55 Abraham koehoi a catounnaw koe pahrennae pou a sak hanelah a pouk teh, amae san Isarelnaw a tawmdawm toe telah atipouh. (aiōn g165)
yakni janji-Nya yang Dia sampaikan kepada nenek moyang kita, mulai dari Abraham hingga kepada kita keturunannya sampai selama-lamanya.” (aiōn g165)
56 Meri teh Elizabeth koe thapa yung thum touh ao hnukkhu a ma im bout a ban.
Maria tinggal bersama Elisabet kira-kira tiga bulan lamanya, lalu dia pulang ke Nazaret.
57 Elizabeth teh a khenae hnin thapa a kuep navah ca tongpa teh a khe.
Kemudian tibalah waktunya Elisabet bersalin, dan dia melahirkan seorang anak laki-laki.
58 Cathut ni ka taluepoung e pahrennae Elizabeth koe a kamnue sak e hah imteng e a huikonaw ni a thai navah, ahni hoi cungtalah a konawm awh.
Para tetangga dan keluarganya mendengar betapa TUHAN sudah bermurah hati kepada Elisabet, dan mereka turut bersukacita bersama dia.
59 Ataroe hnin vah, camo e vuensoma hanelah, a tho awh teh, a na pa e a min Zekhariah patetlah phung hane a kâdei awh.
Ketika anak itu sudah berumur seminggu, banyak tamu yang datang menghadiri acara sunatannya. Mereka mau menamai dia Zakaria sesuai dengan nama ayahnya.
60 A manu ni telah na phung mahoeh, Jawhan telah na phung han atipouh.
Namun Elisabet berkata, “Tidak! Dia harus diberi nama Yohanes.”
61 Ahnimouh ni hai, nangmae miphun dawk telah min phung e tami buet touh hai awmhoeh rah atipouh awh.
Lalu jawab mereka, “Tetapi tidak ada keluarga kalian berdua yang mempunyai nama itu!”
62 Hathnukkhu, a na pa ni bangtelamaw phung han a ngai telah a pacei awh.
Kemudian mereka berbicara dengan isyarat kepada Zakaria untuk menanyakan, “Bapak mau memberi nama apa kepadanya?”
63 A na pa ni hai calung a hei teh Jawhan telah a min a thut navah, taminaw pueng ni kângai a ru awh.
Zakaria pun minta sebuah batu tulis, lalu dia menulis, “Namanya Yohanes.” Melihat itu, semua tamu terheran-heran.
64 Telah a thut tahma vah Zekhariah teh lawk bout a dei thai teh Cathut a pholen.
Saat itu juga Zakaria langsung dapat berbicara kembali, dan dia mulai memuji Allah.
65 Imteng kaawmnaw pueng ni a taki awh teh, hete a konglamnaw pueng teh Judah ram pueng koe koung a kamthang.
Karena keajaiban itu, semua tetangga mereka menjadi takjub dan takut. Kabar tentang segala kejadian itu pun tersebar ke mana-mana di seluruh daerah pegunungan Yudea.
66 Ka thai e naw pueng ni a lung thung a pâkuem awh teh, hete camo teh bangpatet e tami lah maw ao han titeh a kâpankhai awh. Bangkongtetpawiteh Bawipa e hnotithainae teh camo hoi cungtalah ao.
Semua orang yang mendengar tentang peristiwa itu bertanya-tanya dalam hati, “Apakah anak ini akan menjadi orang penting?” Mereka berpikir begitu karena tampak bahwa kuasa TUHAN menyertai dia.
67 Camo e a na pa Zekhariah teh, Kathoung Muitha hoi akawi teh profet lawk a dei,
Kemudian Zakaria, ayah Yohanes, dipenuhi Roh Kudus dan bernubuat,
68 Isarelnaw e kahring Cathut teh yawhawinae awmseh. Bangkongtetpawiteh Bawipa ni amae a taminaw na kountouk teh ratangnae na sak pouh toe.
“Terpujilah TUHAN, Allah Israel. Karena Dia sudah kembali lagi kepada umat-Nya untuk membebaskan kita dari musuh-musuh kita.
69 Talaivan pek kamtawng hoi amae profet kathoungnaw ni a dei e patetlah,
Allah sudah memberikan kepada kita seorang Penyelamat yang siap memerintah dengan penuh kuasa, dan yang berasal dari keturunan Daud, hamba-Nya.
70 maimouh hanelah rungngangnae ki teh a sanpa Devit e catoun dawk hoi a tho sak toe. (aiōn g165)
Hal itu sesuai dengan rencana Allah yang disampaikan oleh nabi-nabi yang melayani Dia sejak zaman dahulu. (aiōn g165)
71 Hete hloutnae teh maimouh na ka taran e naw hoi ka maithoe e naw pueng, kut dawk hoi hloutnae doeh.
Mereka sudah menyampaikan bahwa Allah akan menyelamatkan kita dari kuasa semua orang yang memusuhi dan membenci kita.
72 Maimae mintoenaw koe lung na patawnae kamnue sak hane hoi,
Sekarang terbukti bahwa Allah tidak lupa untuk menepati perjanjian-Nya yang suci yang pernah Dia janjikan kepada nenek moyang kita, yaitu untuk menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada kita.
73 maimanaw taran kut dawk hoi na rungngang vaiteh,
Karena Allah sudah berjanji dengan bersumpah kepada nenek moyang kita Abraham,
74 hringyung lam lungpuennae tawn laipalah thoungnae, lannae lahoi Cathut bawk thai nahan,
bahwa kita akan dibebaskan dari kuasa musuh-musuh kita, supaya kita dapat melayani Allah tanpa rasa takut,
75 maimae na pa Abraham koe thoungnae lawk a kam e hah pahnim hoeh nahanelah doeh.
sehingga dengan begitu kita bisa hidup suci dan benar di hadapan-Nya seumur hidup kita.
76 Camo nang, nang hai Lathueng Poung e profet telah na kaw awh han.
Dan tentang kamu, Yohanes anakku, kamu akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi. Kamu akan mendahului Tuhan dan mempersiapkan segala sesuatu untuk kedatangan-Nya.
77 Bangkongtetpawiteh, maimae Cathut ni yonnae a ngaithoum teh rungngangnae dawk pha thainae a kong hah, amae taminaw koe pâpho vaiteh, Cathut e lamthung rakueng hanelah, nang teh hmalah na cei han.
Artinya, kamu akan memberitahukan kepada umat-Nya cara untuk dapat diselamatkan melalui pengampunan dosa mereka.
78 Hote pahrennae lahoi kalvan hoi kanî raeng maimouh dawk a pha teh,
Jadi, karena kebaikan hati Allah kita, akan terbit bagi kita suatu hari yang baru, yaitu Hari Keselamatan dari surga.
79 hmonae hoi duenae tâhlip dawk kaawm e naw koe a ang vaiteh, maimouh koe roumnae lamthung na patue awh han telah a dei.
Dengan demikian, Allah akan menolong kita yang hidup dalam kegelapan dan dalam cengkeraman kuasa kematian. Cahaya TUHAN itu akan menuntun kita ke jalan-Nya, supaya kita hidup dengan tenang dalam perlindungan-Nya.”
80 Hote camo teh, a roung takhang teh muitha thaonae hoi akawi. Isarel miphunnaw koe a kamnue hoehroukrak thingyeiyawn vah ao.
Yohanes bertambah besar dan rohnya semakin dikuatkan oleh Allah. Sesudah cukup dewasa, dia tinggal di padang belantara sampai tiba waktunya untuk menyatakan diri kepada bangsa Israel.

< Luk 1 >