< Markos 14 >

1 Uwa lawa ayiri abba isu ubukin Paska nin bukin Burodin salin yist. Adidya kutin nlira nin nanan ninyerte wa din kpilizu libau longo na iba kifi Yisa ku i molughe likire.
Dua hari sebelum Hari Raya Paskah, para imam kepala dan ahli Taurat mulai mencari cara untuk menangkap Yesus tanpa diketahui orang banyak, supaya mereka bisa membunuh Dia.
2 I woro nenge, “Na wa ti wa kifoghe kitin buké ba, bara nnun wa fita nan nya nanite.”
Lalu mereka berkata, “Kita tidak boleh menangkapnya selama perayaan ini berlangsung, karena bisa saja terjadi kerusuhan di antara orang banyak yang mendukungnya.”
3 Kube na Yisa wa di in Baithanya nan nya kilarin Simon ukuturu a sosino nli nimonli, umong uwani da nin libon nnuf mongo na idin yicu minin, “Narda” min nikurfung kang a puno minin a kalaghe liti.
Sesudah itu, Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke Betania dan makan di rumah Simon yang juga disebut Si Borok. Sementara mereka makan, masuklah seorang perempuan membawa minyak wangi yang sangat mahal. Minyak itu terbuat dari narwastu murni dan disimpan dalam botol yang terbuat dari batu putih. Dia memecahkan leher botol itu lalu menuangkan minyaknya ke atas kepala Yesus.
4 Among wa duku nanya mine na iwa lanza ayi. I lira nati mine iworo, “Bara iyanghari idin nanzun nnuf mone?
Tetapi beberapa orang yang melihat itu merasa geram dan berkata satu sama lain, “Itu pemborosan besar!
5 Nnuf kunya kumang mone batin nworu ileu minin nnu ni dinari akalt atat ini nikimon.” I tunan ngbandulu litin nwani une.
Minyak itu bisa dijual mahal sekali, lalu uangnya dapat kita bagi-bagikan kepada orang miskin!”
6 Yisa woro nani, “Bara iyanghari idin ngbondulu litime? A suyi imon icine.
Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Biarkanlah dia! Tidak usah kalian menegurnya. Perempuan ini sudah melakukan hal yang indah bagi-Ku.
7 I sosin nan nikimon ko kishi, iwasa i su nani imon icine vat kubi kongo na nibinai mine yinna, meng tutun anung di nan mi ko kishi ba.
Kesempatan untuk menolong orang miskin selalu ada, tetapi Aku tidak akan selalu ada bersama kalian.
8 A su imon ilenge na a wa sa a su: A kelei yari bara liyirin nkul ning.
Sebenarnya dengan menuangkan minyak wangi ke atas kepala-Ku, dia sudah mempersiapkan tubuh-Ku untuk dikuburkan. Jadi dia sudah melakukan yang terbaik bagi-Ku.
9 Kidegen ari mbellin minu, vat kiti kanga na iba belu uliru Kutellẹ ku nanya nyih ulele, imon ilele na uwani ulele su imamang belu uliru mẹ nanyan yï ulele.”
Aku menegaskan kepadamu: Selama Kabar Baik tentang Aku disebarkan ke seluruh dunia, apa yang dilakukan perempuan ini bagi-Ku akan terus diceritakan, sehingga orang akan selalu mengingat dia.”
10 Yahuda Iskarioti warum nayan nono katwu me likure nin nan wabe do kiti na didya kutin nlira anan lewe Yisa ku nachara mine.
Lalu Yudas dari desa Kariot, salah satu dari kedua belas murid Yesus, pergi kepada imam-imam kepala untuk memberitahukan bahwa dia bersedia membantu mereka menangkap Yesus.
11 Na adidya kutin nlire nlanza nani, ulire bina nani itunna ita likawali ima nighe ikurfung. A cizina upiziru libau longe na ama kifughe a lew nani.
Mendengar hal itu, mereka senang sekali dan berjanji memberikan sejumlah uang kepadanya. Lalu Yudas mulai mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
12 Liyirin cizinun mbukin Paskan mburodin nsalin yist na iwa malu ubọ kukam nlira, nono katwa me tiringhe, “Ti ba du weri ti di kele fi kiti kanga na uma li imonli ku?”
Hari pertama Perayaan Roti Tidak Beragi sudah tiba, yaitu hari di mana semua domba Paskah dipotong. Lalu murid-murid Yesus bertanya kepada-Nya, “Guru, di mana Engkau mau mengadakan perjamuan Paskah? Biar kami pergi ke sana untuk menyiapkannya.”
13 A to an waba nan nyan nono katwa me aworo nani, “Can nan nya kipine ima zuru nin mong na a torin lidulin mmyen i dofinghe.
Yesus pun menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan, “Pergilah ke Yerusalem. Di sana kalian akan bertemu dengan seorang hamba laki-laki yang sedang membawa bejana tanah liat berisi air. Ikutilah dia.
14 Kilari kanga na a pira ku i wufunghe udu nanyeh, i balle unan kilare, 'Chikilarin nworo, Kuti limara nighe din we ari na nma li imonli ku ligowe nin nono katwa nin?”'
Waktu dia masuk ke dalam rumah, ikutlah masuk ke sana dan katakanlah kepada pemilik rumah itu, ‘Pak, Guru kami menanyakan kepada Bapak: Di manakah tempat Dia dan murid-murid-Nya akan makan perjamuan Paskah?’
15 Ama dursu minu kong kuti ketene ku pash kongo na ikele kunin gegeme, i kele nari imonle nanye.
Nanti orang itu akan menunjukkan satu ruangan besar di lantai atas yang sudah lengkap dengan meja dan perabot lainnya. Siapkanlah perjamuan Paskah kita di sana.”
16 Nono katwa we gya udu nanya kipene idi se imone di dirt nafo na a belle, itunna i kelle uciwu nimonlin mbukin Paske.
Maka kedua murid itu pergi ke Yerusalem dan mereka menemukan segala hal tepat seperti yang sudah Yesus katakan kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan makanan Paskah di situ.
17 Na kuleleng nta a da ligowe nin likure nin nan wabbe.
Malam harinya, Yesus datang bersama murid-murid-Nya.
18 Na ikilino kutebule nli niimonle Yisa woro, “Kidegen mbelin minu, unit urum nan nya mine na adin nli nimonli ligowe ninme a ma lewi.
Waktu mereka sedang makan, Dia berkata kepada mereka, “Aku menegaskan kepadamu: Salah seorang dari kalian yang makan bersama-Ku ini akan menyerahkan Aku kepada orang-orang yang memusuhi-Ku.”
19 Vat mine ayih tunna a nana nani kang, i tirighe na lalarum, “Sa me ari?”
Mendengar itu, mereka sangat sedih dan bergiliran bertanya kepada Yesus. Murid yang satu berkata, “Pasti bukan saya, ya Tuhan?” Dan yang lain juga bertanya, “Semoga bukan saya, ya?”
20 Yisa kawa a woro nani, “Umong ari nan nya likure nin nan wabbe ulenge na a shono uchara me nanya kishik nimonle ligowe nin mi.
Jawab Yesus, “Salah satu orang di antara kalian yang mencelupkan roti ke dalam mangkuk ini bersamaan dengan-Ku akan menjual Aku.
21 Gono in nit ma katu nafo na ina nyertin kitene liti me, kash in lenge na ima ni Gonon nit nachara me! Ukatin nin chaut iworo na iwa na marughe ba.”
Karena seperti yang sudah ditulis dalam Kitab Suci, Aku, Sang Anak Adam, memang sudah ditetapkan untuk mati dibunuh, tetapi celakalah orang yang menyerahkan Aku untuk dibunuh! Lebih baik kalau orang itu tidak pernah dilahirkan.”
22 Na iwa di kileo we, Yisa yauna uburodi, a ta mmari, ku a nyemile unin. A niza nani a woro, “Leon. Kidowo ning ari kane.”
Dalam perjamuan itu, Yesus mengambil sebuah roti dan mengucap syukur kepada Allah. Lalu Dia menyobek-nyobek roti itu, dan sambil memberikannya kepada para murid, Dia berkata, “Ambillah roti ini dan makanlah. Inilah tubuh-Ku.”
23 A yauna kakkuke, a tan nlira a nakpa nani vat mine sono nan nya kakkuke.
Sesudah itu, Yesus mengambil cawan berisi air anggur lalu mengucap syukur kepada Allah. Kemudian Dia memberikannya kepada mereka supaya setiap orang bergiliran minum dari cawan itu.
24 A woro nani, “Min nare ingmyi likawali, mongo na ina gutun bara a nit gbardang.
Saat memberikan cawan itu, Dia berkata, “Inilah darah-Ku yang akan ditumpahkan untuk banyak orang. Darah kematian-Ku menjadi tanda bahwa perjanjian yang baru antara Allah dan manusia sudah disahkan.”
25 Kidegen ari mbelin minu, na nma kuru nsono mmyen kumat kucha kongone ba, sei liyiri longo na nma sonu minin mi Pesse nan nya kilari tigo Kutellẹ.”
Kata Yesus lagi, “Aku menegaskan kepadamu: Aku tidak akan minum anggur seperti ini lagi sampai tiba waktunya kerajaan yang dijanjikan Allah sudah nyata. Pada saat itu barulah Aku akan minum air anggur baru.”
26 Na i mala uti nasem, itunna i gya udu kuparan Zaitun.
Sesudah menyanyikan sebuah lagu pujian kepada Allah, Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun.
27 Yisa woro nani, “Vat nghinu ima diu bara meng nafo na ina nyerting, nma kpiu unan, 'libya nakame, Akame ma malu kiti.'
Dalam perjalanan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Malam ini kamu masing-masing akan berhenti percaya kepada-Ku dan meninggalkan Aku. Karena harus terjadi sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci, di mana Allah berkata, ‘Aku akan membunuh Sang Gembala. Pada waktu itu domba-domba-Nya akan lari ke sana kemari.’
28 Asa ifyayi, ima gyiu nbun mine udu Ugalili.”
Tetapi sesudah Allah membangkitkan Aku kembali dari kematian, Aku akan mendahului kalian ke Galilea.”
29 Bitrus woroghe, “Andi anite vat ma diu, na meng ma diu ba.”
Lalu Petrus berkata, “Mungkin teman-teman lain akan berhenti percaya dan meninggalkan Engkau, tetapi saya tidak!”
30 Yisa woroghe, “Kidegen nbellin fi nin kitic kane, kafin kukulok kolsin tiba fye ba nari titat.”
Jawab Yesus kepadanya, “Aku menegaskan kepadamu: Malam ini sebelum ayam berkokok dua kali, kamu sudah tiga kali mengaku tidak kenal Aku.”
31 Bitrus woro, “Asa uso nma ku ninfi na nma narifi ba.” Vat nin yinna nin liru urume.
Tetapi Petrus menjawab lagi dengan tegas, “Kalau pun harus mati bersama Engkau, saya siap! Karena saya tidak akan pernah mengatakan bahwa saya tidak mengenal Engkau!” Semua murid yang lain juga berkata begitu.
32 Ida kiti kanga na idin yicu kinin Jethsaimani, Yisa woro nono katame, “Song kikane ndo ndi ti nlira.”
Sesudah Yesus dan murid-murid-Nya sampai di suatu taman yang bernama Getsemani, Dia berkata kepada mereka, “Kalian duduk di sini dulu, sementara Aku pergi berdoa.”
33 A yono Bitrus ku nin Yuhana a Yakubu igya ligowe, a cizina uniu ichang nin kpilizu nan nya kibineyi me.
Lalu Yesus mengajak Petrus, Yakobus, dan Yohanes ikut bersama-Nya. Waktu itu Dia mulai merasakan ketakutan hebat dan kegelisahan yang mendalam.
34 A woro nani, '' Ulai nin dinin tiyom kang, udu ukul wang. Yisinan kikane isu ucha.''
Kata Yesus kepada mereka, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Kalian tetaplah di sini. Teruslah terjaga dan jangan tidur.”
35 Yisa chillina udu ubun, a deu kutin anin tah nlira, asa uma chaunu ukalai kokube.
Yesus pun berjalan sedikit jauh dari mereka, lalu sujud dan berdoa supaya Dia— kalau Allah menghendaki— bisa lepas dari kesusahan yang sudah dekat.
36 A woro, “Abba, Uchif, imon vat nsuari kitife. Kalai kakkuk kane litinin, na nafo ubellu nin ba na unfe so.”
Yesus berdoa, “Abba, Bapa, Engkau mampu melakukan segala sesuatu. Tolong lepaskan Aku dari kesusahan ini! Tetapi janganlah kehendak-Ku yang terjadi. Biarlah kehendak Bapa saja yang jadi.”
37 Akpilla adase nanin nmoro, anin belle Bitrus ku, “Simon, idin nmora-a? Na iwasa ita kubi kurum nyenju kiti ba?
Sesudah selesai berdoa, Dia kembali kepada ketiga murid-Nya tadi dan mendapati mereka sedang tidur. Lalu Dia berkata kepada Petrus, “Simon, apakah kamu tidur? Ternyata kamu tidak sanggup menahan kantuk satu jam saja!”
38 Yenjeng kiti isu nlira bara iwa piru nanya ndumuzunu. Nfip Kutellẹ nyinna kidowe ka nari.”
Kata Yesus lagi, “Jangan tidur. Berdoalah terus supaya kamu masing-masing tidak berdosa waktu iblis mencobaimu. Memang rohmu ingin berbuat yang baik, tetapi tubuhmu tidak sanggup.”
39 A kuru agya udun nti nlire, a kuru abelle tigulan tirume.
Lalu Yesus kembali ke tempat yang tadi untuk berdoa, dan doa-Nya pun sama seperti sebelumnya.
40 Ada senanin nmoro tutung, bara nmoro wa di nizi mine ichang na iyinno imong ille na ima bellinghhe ba.
Selesai berdoa, Dia kembali dan mendapati mereka sedang tertidur lagi karena terlalu mengantuk. Yesus menegur mereka, tetapi ketiganya diam saja karena sangat malu dan tidak tahu harus menjawab apa.
41 Ada untat ada woro nani, “Idu nmoro nin shinuare? Batan nani! Kube nda. Yenen! Ima nakpu gonon nnit nan nya nachara nanan kulapi.
Sesudah itu Yesus pergi lagi berdoa untuk ketiga kalinya. Dan waktu kembali kepada mereka, Dia berkata, “Sudah cukup kalian tidur dan istirahat! Lihat, tiba waktunya Aku, Sang Anak Adam, diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
42 Fitang ti gya. Yenen, ullenge na ama kifi anakpa ndaduru.
Bangunlah, mari kita pergi! Dia yang menyerahkan Aku sudah datang.”
43 Ayita nlire na idondonoba, Yahuda uwa rum nanya likure nin nan awabe, da nin ligozin nanit gbardang nin titang nan tiyop unuzu kiti nan kubi nlira, anan niyert nan nakune.
Waktu Yesus masih berbicara, tiba-tiba Yudas, yaitu salah satu dari kedua belas murid-Nya, datang bersama segerombolan besar orang yang bersenjatakan pedang dan batang kayu pemukul. Mereka adalah suruhan para imam kepala, ahli Taurat, dan pemimpin orang Yahudi.
44 Ulle na ama lewughe, namo unanin kulap, a belle, vat ulle na ngbindiringhe amere. Kifonghe anan techu natino nya ninghe.
Sebelumnya Yudas sudah memberitahu mereka, “Orang yang saya peluk, itulah Yesus. Tangkap dia dan bawa pergi dengan penjagaan ketat!”
45 Na Yahuda nda, atinna ada kitin Yisa, a woro, “Rabbi!” Anin gbindiringhe.
Waktu Yudas tiba, dia langsung mendekati Yesus dan berkata, “Salam, Guru.” Lalu dia memeluk Yesus.
46 Inin Kifoghe inyamu.
Maka orang-orang itu segera menangkap Yesus.
47 Umong nanya mine nutuno litang lidya a kala kutuf nnan kata ndya kutin nlire.
Tetapi salah satu murid Yesus mengeluarkan pedangnya dan menyerang seorang budak imam besar. Dia memotong salah satu telinganya.
48 Yisa woro nanin, “Ida nafo ima kifu ukiri nin titang nan tiyop ida kifoiya?”
Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu, “Ternyata kalian pikir Aku ini penjahat, sehingga kalian merasa harus mengajak rombongan besar yang bersenjata ke sini!
49 Na nwadi nan ghinu kolome liri, ndursuzu minu nanya kutin nlira, na ikifei ba. Idin su ile imone bara inyerti nan kullo.
Padahal setiap hari kalian melihat Aku mengajar di teras rumah Allah. Kenapa kalian tidak menangkap Aku di sana?! Tetapi hal ini sudah ditetapkan untuk terjadi pada-Ku sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci.”
50 Vat nalle na iwa di nan Yisa wa chom isunghe.
Pada waktu itu semua murid-Nya lari meninggalkan Dia.
51 Nkong Kwanyana dofinghe, na awa kiring nin gudun ubo; ikifoghe
Seorang pemuda berusaha mengikuti Yesus dari belakang. Dia hanya berpakaian kain halus. Mereka hampir menangkap dia juga dengan memegang kain itu,
52 a suna ugudume kitene aco fisere.
tetapi dia melepaskan kainnya dan lari telanjang.
53 Ido nin Yisa ubon ndya kutyi nlira. Adidya kutyi nlira, Akune, nan nanan ninyerti vat da zuro nanghe.
Sesudah itu mereka membawa Yesus ke rumah imam besar. Semua anggota sidang Mahkamah Agama Yahudi sedang berkumpul di situ, yakni para imam kepala, pemimpin Yahudi, dan ahli Taurat.
54 Bitrus tinna adofighe na susut ba, udu duru kiti kutyi ndya nwucu nlire. A so ligowe nan nanan nca, na iwa din lanzu nla.
Sementara itu, Petrus mengikuti Yesus dari jauh sampai ke halaman rumah imam besar. Di sana dia duduk bersama para pengawal di dekat api unggun untuk menghangatkan badan.
55 Udya na didya nin na nan kpilizu me wa din npizuru libo longo na ima se Yisa ku nin Kulapi imolughe. Na ise ba.
Waktu itu imam-imam kepala dan semua anggota sidang Mahkamah Agama berusaha membuktikan bahwa Yesus bersalah, supaya mereka bisa menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Secara diam-diam, beberapa orang sudah mereka sogok untuk memberikan kesaksian palsu tentang Yesus. Walaupun banyak orang memberikan kesaksian, tetapi tidak ada kesaksian yang sama persis antara satu dengan yang lainnya untuk saling mendukung. Karena itu mereka tidak berhasil membuktikan kesalahan apa pun pada Yesus.
56 Ngbardang na mon mine dasa nin liru kinu na uliru mine nse upiru ba.
57 Among fita iyisina isu uliru unkinu litime; i woro,
Lalu beberapa orang berdiri dan memberikan kesaksian palsu tentang Dia,
58 “Tina lanzaghe aworo, 'Nma turnu kutyi nlira ko na ina kye nin na chara, nan nya nayiri atat mma kye nkong kongo na ina kye nin na chara ba.'”
“Kami pernah mendengar Yesus berkata, ‘Aku akan membongkar rumah Allah yang dibangun dengan tangan manusia, dan dalam waktu tiga hari aku akan membangun kembali yang baru, yang tidak dibangun dengan tangan manusia.’”
59 Inug wang na uliru mine wase upiru ba.
Tetapi bahkan tentang hal itu tidak ada kesaksian yang sama persis untuk saling mendukung.
60 Udya na didya kutyi nlire fita ayisina kitik mine atirino Yisa ku, “Na udi nin tardu ba? Uyapin ulirari ullele na anit din bellu litife?”
Lalu imam besar berdiri di hadapan mereka dan berkata kepada Yesus, “Kenapa kamu tidak menjawab?! Jawablah semua tuduhan berat terhadapmu itu!”
61 Vat nin nani amino tik na atardaba. Udya na didyawe kuru atiringhe a woro, “Fere Kristi, usaun Kutellẹ mmarẹ?”
Tetapi Yesus tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Lalu imam besar bertanya lagi kepada-Nya, “Apakah kamu adalah Kristus, Anak Allah?”
62 Yisa woro, “Mere ame. Usaun nnit ullenge na ima yenughe a sosin nchara ulime tigo adin cinu nin nawut kitene kani.”
Yesus pun menjawab, “Ya, benar. Dan kalian akan melihat Aku, Sang Anak Adam, duduk di tempat yang paling terhormat di samping Yang Mahakuasa. Dan ketika Aku datang kembali dari surga, kalian akan melihat Aku di antara awan-awan.”
63 Udya na didya kutyi nlire jarya kulutuk me a woro, “Tidu nin sun mon ukpinu lirikwa?
Mendengar jawaban itu, imam besar merobek-robek baju yang dipakainya dan berkata, “Buat apa kita mencari saksi-saksi lain lagi?!
64 Anung nlanza tizogo Kutellẹ. Yaghari ukpilliu mine?” Vat mine yinna nworo abatina asso nca nkul.
Kalian sudah mendengar sendiri bagaimana dia menghina Allah! Jadi bagaimana menurut kalian?” Lalu mereka semua memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus.
65 Among cizina utufuzinghe nataf i tursuzughe umuro, ikpizoghe i bellinghe, “Su nari uanabci!” Ana ncha ngo Yonghe ikpizoghe.
Sesudah itu ada di antara mereka yang mulai meludahi Dia. Mereka juga menutup mata-Nya dengan sepotong kain, dan sambil memukuli Dia mereka berkata, “Kalau kamu seorang nabi, coba tebak, siapa nama orang yang baru saja memukulmu!” Kemudian penjaga-penjaga imam besar itu pun memukuli Yesus sambil membawa Dia keluar.
66 Bitrus da yita kadas kutyin nwucu nlira, nkon kubura nanya nanan katah ndya kutyi nlire da seghe.
Waktu semua itu terjadi, Petrus masih menghangatkan badannya di dekat api di halaman rumah imam besar. Lalu datanglah seorang pembantu perempuan imam besar.
67 Ayene Bitrus ku din nlanzu nla atinna abelle, fewang una yita nin kunan Nazaret, Yisa.”
Waktu dia memperhatikan Petrus di terang api, pembantu itu berkata kepadanya, “Kamu juga salah satu pengikut Yesus orang Nazaret itu, bukan?”
68 Abelle “Kinuwari, na nyinno ile imon na udin nbelle ba.” An gya kiti nanite adi piru kudaru nwucu nliru. Ku kulloke kolsuno.
Tetapi Petrus menyangkalnya, “Saya tidak mengerti maksudmu.” Lalu Petrus pergi ke pintu pagar depan. Pada saat itu juga ayam berkokok.
69 Kubure kuru ayeneghe atinna nbellu na lenge na iyissin kite, “Unit ullele umong nan nya minere!”
Waktu pembantu perempuan itu melihat Petrus lagi, dia mulai berkata kepada orang-orang yang ada di situ, “Orang ini juga salah satu dari pengikut Yesus.”
70 Akuru anari tutung. Nanin dandaunu ba, allenge na iwa yissin kitene tunna nbellun Bitrus ku, “Kidegenere udi nanya mine, bara fewang kunan Galiliari.”
Tetapi Petrus menyangkal lagi, “Bukan!” Tidak lama kemudian, orang-orang yang berdiri di situ berkata kepada Petrus, “Betul! Kamu juga salah satu dari mereka, karena kamu orang Galilea. Itu ketahuan dari logatmu.”
71 Atunna a cizina tizogo nin nisiling, “Na in yiru unit ullele na idin liru litime ba.”
Lalu Petrus dengan tegas bersumpah, “Saya tidak kenal orang itu! Kalau saya bohong, biarlah TUHAN yang di surga menghukum saya!”
72 Kukuloke tunna ku kolsuno un ba. Kitenere Bitrus tunna a lizino nin lire na Yisa wa bellinghe: “Kamin kukullok kolsin tiba Uba nari sau titat.” Na alizino nani kidowo me kughe, apuro kuchulu.
Saat itu ayam berkokok untuk kedua kalinya. Lalu Petrus teringat apa yang Yesus katakan kepadanya malam itu, “Sebelum ayam berkokok dua kali, kamu sudah tiga kali mengaku tidak kenal Aku.” Petrus pun langsung menangis dengan sangat sedih.

< Markos 14 >